PPKn

Pertanyaan

apa sajakah yang menjadi latar belakang pembentukan ASEAN

2 Jawaban

  • Secara geopolitik dan geoekonomi, kawasan Asia Tenggara
    memiliki nilai yang sangat strategis. Hal tersebut tercermin dari
    adanya berbagai konflik di kawasan yang melibatkan kepentingan
    negara-negara besar pasca Perang Dunia II, sehingga Asia Tenggara
    pernah dijuluki sebagai “Balkan-nya Asia”. Persaingan antar negara
    adidaya dan kekuatan besar lainnya di kawasan antara lain terlihat
    dari terjadinya Perang Vietnam. Disamping itu, konflik kepentingan
    juga pernah terjadi diantara sesama negara-negara Asia Tenggara
    seperti “konfrontasi” antara Indonesia dan Malaysia, klaim teritorial
    antara Malaysia dan Filipina mengenai Sabah, serta berpisahnya
    Singapura dari Federasi Malaysia.
    Dilatarbelakangi oleh hal itu, negara-negara Asia Tenggara
    menyadari perlunya dibentuk kerjasama untuk meredakan rasa saling
    curiga dan membangun rasa saling percaya, serta mendorong
    kerjasama pembangunan kawasan. Sebelum ASEAN terbentuk pada
    tahun 1967, negara-negara Asia Tenggara telah melakukan berbagai
    upaya untuk menggalang kerjasama regional baik yang bersifat intra
    maupun ekstra kawasan seperti Association of Southeast Asia (ASA),
    Malaya, Philipina, Indonesia (MAPHILINDO), South East Asian
    Ministers of Education Organization (SEAMEO), South East Asia
    Treaty Organization (SEATO) dan Asia and Pacific Council (ASPAC).
    Dampak positif dari meredanya rasa saling curiga dan konflik di
    antara bangsa-bangsa di Asia Tenggara telah mendorong upaya
    pembentukan organisasi kerjasama kawasan. Pertemuan-pertemuan
    konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar
    Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand
    menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup
    kesadaran akan perlunya meningkatkan saling pengertian untuk hidup
    bertetangga secara baik serta membina kerjasama yang bermanfaat
    di antara negara-negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
    budaya.

    Upaya pembentukan organisasi kerjasama kawasan telah
    membuahkan hasil dengan ditandatanganinya Deklarasi ASEAN atau
    Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh
    Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Malaysia dan
    para Menteri Luar Negeri dari Indonesia, Filipina, Singapura dan
    Thailand. Deklarasi tersebut menandai berdirinya Perhimpunan
    Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of South East Asian
    Nations/ASEAN). Masa awal pendirian ASEAN lebih diwarnai oleh
    upaya-upaya membangun rasa saling percaya (confidence building)
    antar negara anggota guna mengembangkan kerjasama regional yang
    bersifat kooperatif namun belum bersifat integratif.
    B. TUJUAN DAN PRINSIP ASEAN
    Tujuan dibentuknya ASEAN seperti yang tercantum dalam
    Deklarasi Bangkok adalah untuk :
    1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta
    pengembangan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha
    bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk
    memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa
    Asia Tenggara yang sejahtera dan damai;
    2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan
    jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam
    hubungan antara negara-negara di kawasan ini serta
    mematuhi
    prinsip-prinsip
    Piagam
    Perserikatan
    Bangsa-Bangsa;
    3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu
    dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama
    di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan
    dan administrasi;
    4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana
    pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan,
    profesi, teknik dan administrasi;
    5. Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan
    pemanfaatan pertanian dan industri mereka, memperluas
    perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi
    internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan
    komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka;
    3
    6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
    7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan
    berbagai organisasi internasional dan regional yang
    mempunyai tujuan serupa, dan untuk menjajagi segala
    kemungkinan untuk saling bekerjasama secara erat di antara
    mereka sendiri.
    Prinsip utama dalam kerjasama ASEAN antara lain adalah
    persamaan kedudukan dalam keanggotaan (equality), tanpa
    mengurangi
    kedaulatan
    masing-masing
    negara
    anggota.
    Negara-negara anggota ASEAN sepenuhnya tetap memiliki
    kedaulatan ke dalam maupun ke luar (sovereignty). Sedangkan
    musyawarah (consensus and consultation), kepentingan bersama
    (common interrest), dan saling membantu (solidarity) dengan
    semangat ASEAN merupakan ciri kerjasama ini.
    yanuari andi · 9 tahun yang lalu
  • -persamaan geografis
    -persamaan budaya
    -persamaan nasib,yaitu dijajah oleh negara asing (kecuali thailand)
    -persamaan kepentingan di berbagai bidang

Pertanyaan Lainnya