B. Indonesia

Pertanyaan

“Sate Nangka”
karya : Yusniar
Dua orang sahabat bernama Nano dan Adi. Mereka pergi ke sebuah rumah tempat tinggal seorang Nenek bernama Nenek Haris. Sesampainya di sana, Adi melihat buah nangka yang sudah masak. Adi pun bertanya-tanya pada Nek Haris dan Nek Haris pun menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Akhirnya Adi meminta pada Nek Haris kalau buah nangkanya akan dijual di pasar atau di terminal. Akhirnya Nek Haris membolehkan Nano dan Adi berjualan di pasar dengan syarat Nano dan Adi tidak dimarahi oleh orang tua mereka begitu pun Nek Haris tidak ingin Nek Haris dimarahi oleh kedua orang tua Nano dan Adi.
Dibawalah buah nangka itu menggunakan karung goni oleh Adi dan Nano ke rumah Nano. Setelah sampai di rumah Nano, buah nangka itu dibelah, isinya disayat, lalu bijinya dikeluarkan kemudian ditusuk. Satu tusuk ada empat sampai lima nangka. Mereka menjual satu tusuk dua ratus rupiah. Satu jam kemudian mereka pergi ke pasar dan terminal dengan membawa empat puluh tusuk, dan dalam waktu singkat mereka mendapatkan enam ribu rupiah kemudian sisanya dibawa pulang.
Sesampainya di rumah Nek Haris mereka memberi uang tersebut kepada Nek Haris tanpa meminta imbalannya. Tetapi Nek Haris memberi sisa sate nangka tersebut kepada Nano dan Adi, disaat mereka hendak pulang Nek Haris berpesan jika ada buah nangka yang masak lagi mereka boleh berdagang lagi di pasar atau di terminal.
Soal :
1. Tentukan 4 nilai - nilai kehidupan yang positif dan negatif pada cerpen diatas!

1 Jawaban

  • Sate Nangka”


    karya : Yusniar


    Dua orang sahabat bernama Nano dan Adi. Mereka pergi ke sebuah rumah tempat tinggal seorang Nenek bernama Nenek Haris. Sesampainya di sana, Adi melihat buah nangka yang sudah masak. Adi pun bertanya-tanya pada Nek Haris dan Nek Haris pun menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Akhirnya Adi meminta pada Nenek Haris kalau buah nangkanya akan dijual di pasar atau di terminal. Akhirnya Nenek Haris membolehkan Nano dan Adi berjualan di pasar dengan syarat Nano dan Adi tidak dimarahi oleh orang tua mereka begitu pun Nenek Haris tidak ingin Nenek Haris dimarahi oleh kedua orang tua Nano dan Adi.

    Dibawalah buah nangka itu menggunakan karung goni oleh Adi dan Nano ke rumah Nano. Setelah sampai di rumah Nano, buah nangka itu dibelah, isinya disayat, lalu bijinya dikeluarkan kemudian ditusuk. Satu tusuk ada empat sampai lima nangka. Mereka menjual satu tusuk dua ratus rupiah. Satu jam kemudian mereka pergi ke pasar dan terminal dengan membawa empat puluh tusuk, dan dalam waktu singkat mereka mendapatkan enam ribu rupiah kemudian sisanya dibawa pulang.

    Sesampainya di rumah Nenek Haris mereka memberi uang tersebut kepada Nenek Haris tanpa meminta imbalannya. Tetapi Nek Haris memberi sisa sate nangka tersebut kepada Nano dan Adi, disaat mereka hendak pulang Nenek Haris berpesan jika ada buah nangka yang masak lagi mereka boleh berdagang lagi di pasar atau di terminal.

    Soal :


    1. Tentukan 4 nilai - nilai kehidupan yang positif dan negatif pada cerpen diatas!


    - Nilai kehidupan yang positif


    a. Gemar membantu orang yang kesusahan = Adi dan Nano membantu Nenek Haris yang sudah tua dan tidak bisa berjualan di pasar.


    b. jika kita menolong jangan mengahrapkan imbalan = Adi dan Nano membnatu Nenek Haris dan tidak mnegharapkan imbalan dari Nenek Haris.



    - Nilai kehidupan yang negatif


    a. Hal apa saja yang akan kita lakukan sebaiknya kita bercerita kepada orang tua = Adi dan Nano tidak memberitahu orang tuanya ketika mereka berdua akan berjualan di pasar.


    b. Jika kita meminta tolong jangan terus meminta tolong kembali = nenek Haris berkata bahwa jika ada nangka yang sudah masak, Adi dan Nano boleh berdagang kembali.


    Semoga membantu.


    Detil tambahan

    Kelas: 7 SMP

    Mapel: Bahasa Indonesia

    Kategori: -

    Kata kunci : Nilai kehidupan di cerpen “ Sate Nangka “ karya Yusniar.


Pertanyaan Lainnya